Sebagai upaya pelestarian lingkungan, menjaga kesuburan tanah serta untuk memperbanyak resapan air hujan guna mengurangi genangan, banjir dan mengatasi kekeringan di wilayah Kabupaten bojonegoro, di tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mencanangkan gerakan pembuatan lubang resapan biopori.

Upaya Kecamatan Gondang dalam mendukung gerakan tersebut dan sebagai salah satu tindak lanjut Program GSM (Gondang Sabtu Menanam ) yang telah dicanangkan Bapak camat Gondang DANDI SUPRAYITNO, AP, M.Si. yaitu terus menerus mensosialisasikan ke seluruh masyarakat akan pentingnya kegiatan pembuatan lubang resapan biopori. Pendampingan langsung cara pembuatan lubang resapan biopori juga mutlak diperlukan. Untuk itu Tim Kecamatan Gondang telah melaksanakan pendampingan langsung cara pembuatan lubang resapan biopori di lingkup Kantor Kecamatan dan Kantor Pemerintah Desa se Kecamatan Gondang yang dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2015 s/d 26 Maret 2015.  Upaya ini diharapkan agar Perangkat Desa mengetahui dan paham cara pembuatan lubang resapan biopori dan mensosialisasikan ke masyarakatnya.

Adapun cara pembuatan biopori adalah sebagai berikut
Pertama kita tentukan letak lubang Biopori. Biasanya dibuat di jalur aliran air hujan atau tempat yang lebih rendah sehingga banyak air menggenang. Lubang di sekitar tanaman dapat membantu menyuburkan tanaman tersebut. Jarak antar lubang tergantung keadaan di lapangan, tetapi sebaiknya tidak kurang dari 30 cm. Setelah titik lubang ditentukan, sebelum membuat lubang, siapkan wadah (ember atau plastik digelar) untuk tempat tanah hasil pengeboran supaya area sekitar tidak kotor. Kira2 1 lubang perlu wadah sebesar kaleng cat ukuran 1 pail. Langkah pengeboran sbb :

  1. Putar alat Biopori searah jarum jam. Jika bagian atas mata bor sudah tertutup tanah, angkat alat, keluarkan tanahnya, tampung di wadah. Boleh saja setelah agak dalam baru diangkat tetapi akan terasa lebih berat. Pengeboran dengan arah vertikal.

  2. Pengeboran dilanjutkan sampai kedalaman lubang mencapai 1 m.

  3. Jika permukaan air tanah kurang dari 1 m, kedalaman dibuat kurang dari kedalaman permukaan air tanah karena kompos akan membusuk akibat terendam air terus menerus.

  4. Jika di tengah-tengah terdapat batu sehingga pengeboran tidak dapat diteruskan, hentikan pengeboran, namun lubang tetap dapat dipakai. Jika batu dapat dihancurkan (misal dengan linggis), pengeboran dapat diteruskan.

  5. Mulut lubang boleh diperkuat dengan paralon 4 inci atau semen setinggi sekitar 2 cm, namun alami tertutup rumputpun cukup bagus.

  6. Cuci dan bersihkan terutama mata bor setelah selesai pakai agar tidak mudah berkarat

Isi lubang Biopori boleh apa saja, tetunya yang organik, seperti dedaunan, hasil pangkasan rumput dan sampah sisa dapur. Lubang yang sudah penuh nantinya akan berkurang/menyusut lagi karena proses pengomposan. Lubang resapan Biopori ini juga dapat dibuat di sepanjang selokan. Jika bagian dasar sudah disemen dapat dilubangi sebesar lubang biopori.


“Dengan pembuatan lubang resapan biopori ini di wilayah kecamatan Gondang, diharapkan daerah-derah yang menjadi langganan banjir dapat berkurang jumlahnya,” kata Bapak Camat Gondang DANDI SUPRAYITNO, AP, M.Si.  saat meninjau langsung kegiatan pendampingan ini.

Kami optimis, bila kegiatan ini dapat berjalan maksimal jika diteruskan ke masyarakat dan di dukung  instansi vertikal seperti TNI dan Polri, Sekolah-sekolah serta jajaran aparatur pemerintah Kecamatan Gondang

"Ini target yang realistis bisa kita capai. Kita mulai buat di kantor instansi pemerintah, paralel di setiap kecamatan dan kelurahan, sekolah negeri dan swasta, lingkungan RT/ RW. Mudah-mudahan kita bisa memuliakan tanah dan menyuburkannya. Daya serap air kedalam tanah pun semakin baik," Demikian disampaikan Bapak camat Gondang.


By Admin
Dibuat tanggal 15-04-2015
985 Dilihat